Equityworld Futures Semarang : Tembaga didukung oleh dolar yang lebih lemah, persediaan yang rendah
- PT Equityworld Futures Semarang
- Dec 21, 2021
- 2 min read

Equityworld Futures Semarang (21 Desember) - Harga tembaga naik pada hari Selasa, dibantu oleh dolar yang lebih lemah dan kekhawatiran atas ketatnya pasokan, karena permintaan untuk logam industri diperkirakan mendapat dorongan dari kebijakan moneter longgar China.
Tembaga tiga bulan di London Metal Exchange naik 1% menjadi $9.539 per ton, pada 0745 GMT. Kontrak tembaga Januari yang paling banyak diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange ditutup naik 0,5% pada 69.230 yuan ($ 10.864.89) per ton.
Tembaga, yang banyak digunakan dalam proyek infrastruktur, sering dilihat sebagai ukuran kesehatan ekonomi global, dengan China sebagai konsumen utamanya.
Stok terdaftar LME berdasarkan waran berada di 80.000 ton, turun 66% dari tertinggi Agustus 238.725 ton. Persediaan di gudang Shanghai Futures Exchange berada di 34.580 ton minggu lalu, terendah sejak Juni 2009.
Kekhawatiran pasokan baru-baru ini diperburuk oleh penangguhan produksi di tambang tembaga Las Bambas MMG Ltd (1208.HK) di Peru.
"Investor sangat memperhatikan semua perkembangan di sisi penawaran dan permintaan, hal-hal tampak mendukung di tengah sedikit harapan persediaan akan diisi ulang dalam waktu dekat," kata analis ANZ Soni Kumari.
Dolar sedikit lebih rendah, terbebani oleh peningkatan selera pasar untuk aset berisiko dan mata uang, membuat komoditas berdenominasi greenback lebih murah bagi mereka yang memegang mata uang lainnya.
Aluminium LME naik 0,8% menjadi $2.691,5 per ton, nikel naik 1,2% menjadi $19.570 per ton, timah naik tipis 0,1% menjadi $2,296,5 per ton dan timah naik 0,8% pada $38.500 per ton.
Aluminium ShFE turun 0,6% menjadi 19.600 yuan per ton, nikel turun 0,6% menjadi 144.080 yuan per ton, seng turun 1,3% menjadi 23.490 yuan per ton, timbal naik tipis 0,4% menjadi 15.560 yuan per ton dan timah naik 0,6% menjadi 284.800 yuan satu ton.
Sektor pertambangan Chili bersiap untuk aturan lingkungan yang lebih ketat ke depan setelah Presiden terpilih Gabriel Boric berjanji untuk menentang tambang besi-tembaga kontroversial senilai $2,5 miliar yang disetujui pada Agustus setelah bertahun-tahun perselisihan hukum.
Untuk sembilan bulan pertama tahun ini, pasar tembaga mengalami defisit 161.000 ton dibandingkan dengan defisit 239.000 ton pada periode yang sama tahun sebelumnya, kata International Copper Study Group.

news edited by Equityworld Futures Semarang
Comments