Equityworld Futures Semarang: Shanghai tergelincir karena inflasi China mengaburkan prospek ekonomi
- PT Equityworld Futures Semarang
- Nov 10, 2021
- 2 min read

Equityworld Futures Semarang (10 Novembar) - Harga tembaga Shanghai merosot pada Rabu karena kenaikan inflasi mengaburkan prospek pertumbuhan ekonomi di China, konsumen logam terbesar di dunia.
Kontrak tembaga Desember yang paling banyak diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange ditutup turun 0,3% pada 70.330 yuan ($10.992,50) per ton, sementara tembaga tiga bulan di London Metal Exchange turun sebanyak 0,3% menjadi $9.520,50 per ton, sebelum naik 0,3% menjadi $9.578 per ton pada 0703 GMT.
Harga gerbang pabrik China naik pada laju tercepat dalam 26 tahun di bulan Oktober, karena harga batu bara melonjak di tengah krisis listrik, semakin menekan margin keuntungan bagi produsen dan meningkatkan kekhawatiran stagflasi.
Kenaikan harga konsumen juga dipercepat, tetapi pada kecepatan yang lebih lambat.
“Tampaknya produsen akhirnya dapat mentransfer lebih banyak biaya kepada pengguna akhir, tetapi itu juga berarti bahwa pemerintah China memiliki lebih sedikit amunisi untuk menjaga pertumbuhan tetap stabil,” kata broker komoditas Anna Stablum dari Marex Spectron.
"(Dan) Anda memiliki hal kedua yang mempengaruhi pasar dan itu adalah perlambatan sektor properti," tambah Stablum, mengacu pada krisis utang di sektor real estat China.
Tembaga sering digunakan sebagai ukuran kesehatan ekonomi global karena penggunaannya yang luas di banyak industri termasuk real estat.
Aluminium LME naik 0,5% menjadi $2.569,50 per ton, sementara aluminium ShFE turun 0,8% menjadi 18.895 yuan per ton dan nikel ShFE turun 1% menjadi 143.050 yuan per ton.
Stok aluminium LME berdasarkan waran MALSTX-TOTAL turun ke level terendah sejak Desember 2005 di 599.925 ton, dengan sebagian besar logam keluar dari gudang di Malaysia
Output katoda tembaga China bulan Oktober dari smelter utama turun 2,2% bulan ke bulan karena pembatasan listrik dan gangguan rantai pasokan, tetapi dengan pemeliharaan smelter secara bertahap berkurang dan pasokan listrik pulih, output November kemungkinan akan meningkat menjadi sekitar 780.000 ton, rumah penelitian kata Antaike.
Para pengunjuk rasa di provinsi Cotabambas Peru pada hari Selasa memblokir sekali lagi koridor pertambangan utama yang digunakan oleh tambang tembaga Las Bambas MMG Ltd, kata seorang pemimpin masyarakat.

news edited by Equityworld Futures Semarang
Comments