Equityworld Futures Semarang: Minyak terus naik karena prospek pasokan yang ketat, perhatikan OPEC+
- PT Equityworld Futures Semarang

- Jun 25, 2021
- 2 min read

Equityworld Futures Semarang (25 Juni) - Harga minyak naik pada hari Jumat, menuju kenaikan minggu kelima berturut-turut, dengan pertumbuhan permintaan terlihat melampaui pasokan di tengah spekulasi bahwa produsen OPEC+ akan berhati-hati dalam mengembalikan lebih banyak produksi ke pasar mulai Agustus.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 8 sen, atau 0,1%, menjadi $73,38 per barel pada 0216 GMT, menuju kenaikan 2,4% untuk minggu ini. Minyak mentah berjangka Brent naik 7 sen, atau 0,1%, menjadi $75,63 per barel, menuju lompatan 2,9% untuk minggu ini.
Kedua kontrak acuan mencapai level tertinggi sejak Oktober 2018 pada hari Kamis. Semua mata tertuju pada Organisasi Negara Pengekspor Minyak, Rusia dan sekutunya, bersama-sama disebut OPEC+, yang akan bertemu pada 1 Juli untuk membahas pelonggaran lebih lanjut pengurangan produksi mereka mulai Agustus. (Pasar) pasti memiliki momentum di baliknya... Ini benar-benar ada di tangan OPEC+,” kata analis komoditas Commonwealth Bank Vivek Dhar.
Di sisi permintaan, faktor-faktor utama yang harus dipertimbangkan OPEC+ adalah pertumbuhan yang kuat di Amerika Serikat, Eropa dan China, didukung oleh peluncuran vaksin dan pembukaan kembali ekonomi, diimbangi oleh meningkatnya kasus Covid-19 dan wabah di lokasi lain, kata para analis.
“Pertanyaannya adalah apa yang dilakukan OPEC+ dengan mengetahui informasi itu. Itu akan menentukan ke mana perginya harga minyak,” kata Dhar. “Risikonya adalah mereka akhirnya menjadi terlalu konservatif dan kami mendapatkan kondisi defisit (pasokan) melewati Agustus.” Analis ANZ memperkirakan OPEC+ akan meningkatkan pasokan dengan sedikit peningkatan 500.000 barel per hari pada Agustus, menambah 2,1 juta barel per hari yang mereka setujui untuk kembali ke pasar dari Mei hingga Juli.
“Kami berharap aliansi OPEC+ akan mencoba untuk menyeimbangkan kebutuhan pasar akan lebih banyak pasokan terhadap sifat rapuh dari pemulihan permintaan pada pertemuan minggu depan,” kata analis ANZ dalam sebuah catatan kepada klien. Prospek pencabutan sanksi terhadap Iran dan lebih banyak lagi minyaknya yang menghantam pasar dalam waktu dekat telah meredup, dengan seorang pejabat AS mengatakan “perbedaan serius” tetap ada atas berbagai masalah atas kepatuhan Iran terhadap kesepakatan nuklir 2015.

news edited by Equityworld Futures Semarang


Comments