Equityworld Futures Semarang : Emas Tiada Tandingan, Berkilau Sendirian
- PT Equityworld Futures Semarang
- Jul 1, 2020
- 2 min read

Equityworld Futures Semarang - Waktu berlalu dengan cepat, tak terasa satu semester di tahun 2020 telah berlalu. Dari berbagai jenis komoditas utama yang diperdagangkan baik di pasar berjangka maupun spot, logam mulia emas memberikan imbal hasil yang paling tinggi.
Berbagai peristiwa telah terjadi dalam enam bulan terakhir. Secara umum ada beberapa tema global untuk tahun ini, mulai dari tensi dagang dan geopolitik hingga pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) yang memicu tingginya volatilitas di pasar keuangan sampai menimbulkan konsekuensi resesi global.
Tensi dagang dan geopolitik terjadi di banyak poros. Mulai dari AS-China hingga AS-Iran. Konflik antara Negeri Paman Sam dengan Iran atas terbunuhnya Jenderal Qassem Soleimani sempat memicu pasar minyak bergejolak.
Tak mau ketinggalan perseteruan juga sempat terjadi antara Arab Saudi dengan Rusia. Perseteruan terjadi di momen yang tidak pas. Kala lockdown memaksa lebih dari 3 miliar orang dikurung di rumah dan permintaan bahan bakar turun, Arab Saudi dan Rusia malah perang harga.
Alhasil harga minyak kena pukulan ganda (double hit) berupa negative demand shock sekaligus positive supply shock. Untuk pertama kalinya dalam sejarah harga minyak (WTI) jatuh ke teritori negatif.
Artinya saking banyaknya pasokan, produsen rela membayar konsumen agar mau menerima minyak secara gratis lantaran fasilitas penyimpanan sudah hampir penuh. Sungguh tragis memang.
Namun mau bagaimana lagi, harga minyak sangat bergantung pada komoditas. Saat lockdown mobilitas orang dan barang mandek. Travel ban memicu anjloknya jumlah penumpang dan penerbangan komersil, sektor pariwisata dan transportasi ikut lumpuh.
Saking masifnya lockdown permintaan minyak bahkan jatuh nyaris 30% pada April dan Mei lalu. Meski relaksasi lockdown mulai dilakukan banyak negara sejak Mei, tetapi harga minyak masih terkoreksi jika dibandingkan dengan awal tahun.
Berdasarkan data Refinitiv datastream pada semester pertama tahun ini harga minyak Brent dan WTI masih terkoreksi masing-masing sebesar 37,65% dan 35,69%.
news edited by Equityworld Futures Semarang
Commentaires