top of page

Equityworld Futures Semarang : Keperkasaan Emas Tak Terbendung, Terbang Tinggi Pekan Ini

  • Writer: PT Equityworld Futures Semarang
    PT Equityworld Futures Semarang
  • Jun 15, 2020
  • 2 min read

Equityworld Futures Semarang - Harga logam mulia menguat sepanjang pekan ini, menyusul kekhawatiran prospek ekonomi dunia di tengah kenaikan jumlah pengidap Covid-19 yang bisa membahayakan proses pelonggaran ekonomi.


Kenaikan harga tak hanya terjadi di pasar dunia, tetapi juga di Indonesia yang tercermin dari harga jual di situs logam mulia. Harga emas dunia menguat 2,49% selama sepekan ini ke US$ 1.727,2 (Rp 781.13,6) per troy ons, sedangkan harga emas Antam naik 1,22% ke Rp 828.120 per gram.

Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada Jumat (12/6/2020) turun 0,84% atau sebesar Rp 7.000 menjadi Rp 828.120/gram dari perdagangan Kamis yang berada di level Rp 835.120/gram.


Berdasarkan pencatatan data harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram turun 0,84% berada di Rp 82,81 juta dari harga kemarin Rp 83,51 juta per batang.


Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda. Adapun khusus harga 1 gram emas Antam pada Jumat (12/6/2020) turun Rp 7.000 menjadi Rp 886.000/gram setelah naik Rp 12.000 ke Rp 893.000/gram pada hari Kamis kemarin.


Kenaikan harga terjadi setelah bank sentral AS (Federal Reserve/ The Fed) memberikan proyeksi ekonomi kelam, di tengah kenaikan jumlah pasien Covid-19 pasca-pelonggaran karantina wilayah (lockdown).


Data Johns Hopkins University menunjukkan angka pengidap virus corona (strain terbaru) meningkat di beberapa negara bagian seperti Arizona, South Carolina dan Texas. Secara total, pengidap Covid-19 di AS mencapai 2 juta, dengan 100.000 orang meninggal.


Sebagaimana dilaporkan AP, Texas mencatatkan tiga rekor tertinggi pasien Covid-19. Sembilan wilayah di California juga melaporkan kenaikan kasus corona dan juga jumlah pasien yang terkonfirmasi terkena virus berbahaya tersebut.


Secara bersamaan, suku bunga acuan ditahan hingga 2022 yang memicu pertanyaan efektivitas kebijakan tersebut membantu mengangkat outlook ekonomi kelam itu. Ketika investor khawatir dengan prospek ekonomi dunia, maka emas sebagai aset lindung nilai (hedging) pun diburu.


 
 
 

Comentários


bottom of page