top of page

Equityworld Futures Semarang : Rupiah 'Sang Raja' Asia, Masih Perkasa atau Turun Tahta?

  • Writer: PT Equityworld Futures Semarang
    PT Equityworld Futures Semarang
  • May 28, 2020
  • 2 min read

Equityworld Futures Semarang - Nilai tukar rupiah menguat cukup tajam pada perdagangan Rabu (27/5/2020) kemarin, bahkan menjadi raja alias mata uang dengan kinerja terbaik di Asia.


Kemarin rupiah menguat 0,41% ke Rp 14.670/US$ yang merupakan level terkuat sejak 13 Maret lalu. Mata uang Garuda masih berpeluang melanjutkan penguatan pada hari ini, Kamis (28/5/2020), meski masih akan terbatas.


Secara teknikal belum ada perubahan level-level yang harus diperhatikan dari kemarin. Rupiah yang disimbolkan USD/IDR kemarin berhasil menguat setelah mampu bertahan di bawah Fibonnaci Retracement 61,8% di kisaran Rp 14.730/US$.


Fibonnaci Retracement tersebut ditarik dari level bawah 24 Januari (Rp 13.565/US$) lalu, hingga ke posisi tertinggi intraday 23 Maret (Rp 16.620/US$). Selama bertahan di bawah di bawah Fib. Retracement 61,8%, rupiah berpeluang menguat lebih jauh ke Rp 14.600-14.580/US$ pada hari ini.


Sementara itu melihat indikator stochastic pada grafik harian masih berada di level jenuh jual (oversold) dalam waktu yang cukup lama, risiko koreksi rupiah cukup besar jika kembali bergerak dan tertahan di atas Fib. Retracement 61,8%.


Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik naik. Dalam hal ini, USD/IDR berpeluang naik, yang artinya dolar AS berpeluang menguat setelah stochastic mencapai oversold.


Jika kembali ke atas Rp 14.730/US$, rupiah berisiko melemah ke Rp 14.830/US$.


Untuk jangka yang agak panjang, resisten (tahanan atas) yang kuat berada di kisaran Rp 15.090 -15.100/US$ yang merupakan Fibonnaci Retracement 50%. Resisten tersebut 2 kali sukses menahan pelemahan rupiah.


Selama tertahan di bawah Fib. 50% tersebut, ke depannya peluang penguatan rupiah masih terbuka.

Secara fundamental, rupiah masih dinaungi sentimen positif dari rencana diputarnya lagi roda perekonomian, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga luar negeri. Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memutar kembali roda perekonomian dengan mempersiapkan era kehidupan baru (new normal) Berbicara saat meninjau prosedur standar dalam menghadapi new normal di Summarecon Mall Kota Bekasi, Jawa Barat, Jokowi menegaskan kedatangannya ke pusat perbelanjaan tersebut untuk memastikan wilayah tersebut siap menghadapi new normal. "Saya datang ke Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat untuk memastikan pelaksanaan kegiatan kita menuju ke sebuah tatanan baru ke sebuah normal yang baru," katanya, Selasa (26/5/2020). Sementara itu dari Eropa, negara seperti Portugal, Yunani, Spanyol, Italia, Belanda, Swedia dan Islandia bahkan sudah mewacanakan untuk membuka kembali industri pariwisatanya. Kemudian dari AS, untuk pertama kalinya kemarin para trader kembali menjejakkan kakinya di lantai bursa saham New York, setelah tutup sejak 23 Maret lalu.


 
 
 

Comentarios


bottom of page