top of page

Equityworld Futures Semarang : Mantap! Rupiah Memang Numero Uno

  • Writer: PT Equityworld Futures Semarang
    PT Equityworld Futures Semarang
  • Jan 15, 2020
  • 2 min read

Equityworld Futures Semarang - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan pasar spot pagi ini, Rabu (15/2/2020).


Pada Rabu ini, dolar dihargai Rp 13.670/US$. Rupiah melemah 0,04% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.


Faktor domestik dan eksternal menjadi beban bagi langkah mata uang Tanah Air. Namun demikian, dari dalam negeri, rupiah sepertinya mulai masuk masa konsolidasi setelah menguat tajam sejak awal tahun. Ini sudah terlihat kemarin, di mana rupiah menyelesaikan perdagangan pasar spot di posisi stagnan Rp 13.665/US$.

Mengawali 2020, perjalanan rupiah begitu indah. Sejak akhir 2019 hingga Selasa kemarin (14/1), rupiah menguat tajam 1,55% di hadapan dolar AS. Penguatan rupiah lebih baik ketimbang mata uang utama Asia lainnya. Dalam periode yang sama, yuan China menguat 1%, yen Jepang melemah 1,22%, dolar Hong Kong terapresiasi 0,25%, won Korea Selatan menguat tipis hampir flat di 0,01%, rupee India menguat 0,91%, dolar Singapura terkoreksi 0,14%, ringgit Malaysia menguat 0,68%, dan baht Thailand anjlok 1,41%. Jadi boleh dibilang rupiah adalah mata uang dengan kinerja terbaik di Asia sampai saat ini. Rupiah memang numero uno! Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa penguatan nilai tukar rupiah yang terus terjadi di awal pekan belum mempengaruhi APBN terutama penerimaan migas. Namun, pihaknya akan terus mencermati kondisi yang berkaitan dengan anggaran negara. "Ya kan kita masih lihat satu tahun ini biasa dinamika nilai tukar kita akan terus hitung berdasarkan dari ekonomi dalam negeri dan global," ujarnya di Gedung DPD, Selasa (14/1/2020). Menurutnya, nilai tukar rupiah masih akan terus dipantau berdasarkan kondisi global misalnya hasil dari perjanjian China dan AS serta suku bunga yang akan berdampak baik bagi aliran modal asing masuk (inflow). Di sisi lain, penguatan rupiah juga masih harus dilihat dari sisi dalam negeri yakni defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang masih terus menghantui. Dari dalam negeri, terlihat pelaku pasar memang lebih nyaman memegang mata uang Tanah Air. Reuters menggelar jajak pendapat bulanan untuk mengetahui posisi jual (short) atau beli (long) terhadap mata uang utama Asia. Hasilnya dicerminkan dalam angka -3 sampai 3, semakin tinggi maka dolar AS kian berada di posisi long sehingga menggambarkan tekanan terhadap mata uang Benua Kuning.


 
 
 

Comments


bottom of page