top of page

Equityworld Futures Semarang : Rencana Pertemuan Trump dan Xi Jinping Dorong Rupiah ke 14.261 per Do

  • Writer: PT Equityworld Futures Semarang
    PT Equityworld Futures Semarang
  • Jun 19, 2019
  • 2 min read

Equityworld Futures Semarang - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ( AS ) bergerak menguat pada perdagangan Rabu ini. Pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China XI Jinping menjadi sentimen positif untuk rupiah.


Mengutip Bloomberg, Rabu ( 19/6/2019 ), rupiah dibuka di angka 14.264 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.329 per dolar AS.


Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.261 per dolar AS hingga 14.275 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun,rupiah masih menguat 0,80 persen.


Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate ( Jisdor ) Bank Indonesia ( BI ), rupiah dipatok di angka 14.271 per dolar AS. Patokan pada hari ini menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.334 per dolar AS.


Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, sentimen pasar masih akan positif memfaktorkan rencana pertemuan Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping pada G20 tanggal 28-29 Juni 2019 mendatang.



"Di tengah optimisme pasar global pagi ini, mata uang kuat Asia yen, dolar Hong Kong dan dolar Singapura justru dibuka kompak melemah terhadap dolar AS, yang bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah hari ini," ujar Lana dikutip dari Antara.


Dari eksternal, kepemilikan China pada obligasi pemerintah AS masih turun. Sejak Maret 2019, China terus mengurangi kepemilikannya pada obligasi pemerintah AS.


Pada posisi April 2019, kepemilikan tersebut tercatat sebesar USD 1,1 triliun, merupakan yang terendah sejak Mei 2017, dari USD 1,12 triliunpada Maret 2019.


Penurunan ini berjalan perlahan, dan China mulai memperbesar posisi cadangan devisanya dengan mulai membeli emas. Tidak hanya China, Jepang sebagai investor asing kedua terbesar setelah China juga mulai mengurangi posisinya.


"Untuk saat ini para analis menilai penurunan ini bukan bisa jadi merupakan ‘balasan’ China atas isu perang dagang AS-China tetapi jika berlanjut, penjualan ini bagian dari diplomasi China untuk kompromi," kata Lana.


Lana memprediksi rupiah hari ini berpotensi melemah menuju kisaran antara 14.330 sampai 14.340 per dolar AS.

 
 
 

Comments


bottom of page