top of page

Qatar berhenti dari OPEC karena Saudi berjalan di atas harga minyak

  • Writer: PT Equityworld Futures Semarang
    PT Equityworld Futures Semarang
  • Dec 4, 2018
  • 2 min read

PT Equityworld Futures – Ketika para menteri dari OPEC dan negara-negara penghasil minyak utama lainnya bersiap untuk berkumpul di Wina untuk pertemuan penting akhir pekan ini, kartel menyerap lagi dampak yang memudar.

Pukulan terbaru ke Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) disampaikan pada hari Senin ketika Qatar mengumumkan akan keluar dari blok bulan depan untuk fokus pada produksi gas alam cair.

PT Equityworld Futures –Qatar adalah produsen minyak yang relatif kecil dan keputusannya untuk mengakhiri keanggotaannya yang hampir enam dekade di OPEC diperkirakan tidak akan memiliki pengaruh besar pada harga energi.

Menteri Energi Qatar Saad Sherida al-Kaabi menepis anggapan bahwa langkah itu didorong oleh perseteruan berkelanjutan Doha dengan pemimpin de-facto OPEC, Arab Saudi. Riyadh telah memimpin blokade darat, laut, dan udara melawan Qatar sejak Juni 2017.

Namun demikian, beberapa analis melihat pecahnya Doha dengan kartel sebagai simbol yang simbolis, terutama mengingat fakta bahwa OPEC di masa lalu telah mengatasi berbagai divisi utama untuk mengoordinasikan kebijakan energi.

"Lebih dari segalanya, kami menduga penarikan Qatar dari OPEC telah dipicu oleh perselisihan yang sedang berlangsung dengan Arab Saudi dan sekutu-sekutunya," Jason Tuvey, ekonom senior ekonomi pasar berkembang, menulis dalam sebuah catatan kepada klien.

Amy Myers Jaffe, rekan senior di Dewan Hubungan Luar Negeri, mengatakan keputusan Qatar menggarisbawahi bagaimana blokade itu telah menambahkan urgensi terhadap perlambatan lambat Doha dari lingkup pengaruh Riyadh.

"Qatar berusaha mengurangi eksposurnya terhadap kebijakan minyak Saudi dan Arab Saudi secara umum sejak 1990-an ketika kedua negara pertama kali berselisih mengenai sengketa perbatasan," katanya kepada Al Jazeera. "Hari ini, dalam terang blokade yang dipimpin Saudi terhadap Doha, memastikan industri gas alam Qatar adalah independen dari pengambilan keputusan Saudi pada minyak adalah semua yang lebih mendesak."

Ellen Wald, rekan senior di Pusat Energi Global Dewan Atlantik, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa keputusan Qatar untuk meninggalkan kartel dapat menjadi pertanda, karena kebijakan minyak menjadi lebih terkonsentrasi di tangan Arab Saudi dan anggota non-OPEC Rusia.

"Itu bisa menandakan bahwa produsen kecil tumbuh tidak puas dengan dominasi kartel oleh Arab Saudi dan Rusia," kata Wald. "Jika sekelompok produsen kecil memutuskan untuk keluar dari kartel, itu akan mengurangi pengaruh OPEC di pasar."

Sumber : Aljazeera, Diedit oleh : Equityworld Futures

-Equity World

-Equityworld Futures

-PT Equityworld

 
 
 

Kommentare


bottom of page