top of page

PT. EQUITYWORLD FUTURES Akuisisi Operator Ini, Cina Kuasai Jalur Pelayaran Asia-Amerika


PT. EQUITYWORLD FUTURES –Cina bakal menguasai jalur pelayaran Asia-Amerika setelah Cosco Shipping Holdings Co, perusahaan pelat merah negara itu, mengakuisisi operator asal Hong Kong, Orient Overseas, Ahad lalu waktu setempat. Akuisisi senilai US$ 6,3 miliar (Rp 84,4 triliun) itu akan menciptakan perusahaan pelayaran terbesar yang menguasai perairan Pasifik. Analis dari bank investasi Jefferies, Andrew Lee, Equity world mengatakan akuisisi Orient Overseas akan mendorong Cosco menjadi perusahaan pelayaran terbesar ketiga di dunia. "Ini adalah transaksi paling menarik dalam industri perkapalan, yang tengah berupaya pulih dari krisis," kata dia seperti dilansir Koran Tempo edisi Selasa 22 Juli 2017. Jika aksi korporasi ini rampung, Cosco menguasai 90,1 persen saham Orient Overseas, sementara 9,9 persen sisanya dimiliki Shanghai International Port.Simak: Perusahaan Pelayaran Nasional Beli 2 Kapal Ro-RoTransaksi ini mengerek harga saham Orient Overseas maupun Cosco di Bursa Saham Hong Kong, kemarin. Saham Orient Overseas dengan kode OOIL naik hingga 25 persen, sementara Cosco melesat 5 persen. Cosco diketahui membeli saham Orient Overseas senilai HK$ 78,67 (US$ 10,07 atau sekitar Rp 135 ribu) per lembar, lebih tinggi 30 persen dari harga penutupan di Bursa Saham Hong Kong, Jumat lalu.Meski akan memberi nilai tambah bagi perusahaan Cina itu, Lee menilai, Equity world akuisisi ini relatif mahal mengingat Orient Overseas bukanlah pemain lima besar di industri perkapalan, baik dari sisi kapasitas angkut maupun armada. Sedangkan analis dari lembaga riset Crucial Perspective, Corrine Png, mengatakan masih terlalu dini bagi Cosco untuk mengakuisisi Orient Overseas, lantaran membaiknya kinerja industri pelayaran belum terlalu terasa.Transaksi Cosco-Orient Overseas semakin meramaikan konsolidasi perusahaan perkapalan kelas dunia, baik melalui merger maupun akuisisi. Pada Oktober 2016, tiga perusahaan asal Jepang, yakni Nippon Yusen Kabushiki Kaisha, Kawasaki Kisen Kaisha, dan Mitsui O.S.K., sepakat untuk merger dan menggabungkan operasi mulai April 2018. Pada tahun yang sama, perusahan Prancis, CMA CGM, mengambil alih kepemilikan operator kapal asal Singapura, Neptune Orient Lines. Tahun ini, Hapag-Lloyd dari Jerman melakukan merger dengan Uni Emirat Arab Shipping.Penggabungan usaha menjadi jalan keluar di tengah kondisi industri perkapalan yang melemah. Menurunnya pertumbuhan ekonomi negara maju dan lesunya harga komoditas membuat arus perdagangan menurun. Perdagangan yang loyo menjadi pukulan berat bagi perusahaan perkapalan. Salah satu korban kondisi ini adalah perusahaan asal Korea Selatan, Hanjin Shipping, yang gulung tikar tahun lalu. Hanjin bangkrut lantaran kehilangan order dan menanggung banyak utang.Karena itulah Direktur Eksekutif Orient Overseas, Andy Tung, mengatakan keputusan untuk melepas saham kepada Cosco adalah pilihan terbaik. "Untuk memastikan kesuksesan Orient pada masa mendatang," ujarnya dikutip oleh Channel News Asia. Keluarga mantan pemimpin Hong Kong, Tung Chee-hwa, yang menjadi pemegang saham mayoritas Orient Overseas, juga merasa legawa lantaran merasa telah menyerahkan perusahaannya kepada tangan yang tepat. "Keputusan ini sudah melalui pertimbangan yang hati-hati," kata Tung.Komisaris Cosco, Wan Min, menjamin Orient Overseas akan tetap berbasis di Hong Kong. Cosco, kata dia, juga berkomitmen menjadikan Hong Kong pusat industri perkapalan dan mempertahankan karyawan serta skema hubungan industrial yang selama ini berjalan. Bagi Cosco, akuisisi Orient Overseas akan menambah armada mereka hingga 400 kapal lebih dan mengerek kapasitas angkut hingga di atas 2,9 juta peti kemas per tahun.

bottom of page